agrokompleks dan praktek lapang mahasiswa STIP YAPI BONE di Bulukumba

Pada tanggal 10 November 2021, kampus STIP YAPI BONE (Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Yapi Bone)  https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_prodi/MUJEODBFQkMtNzQyMS00NDVBLTkxNjUtQUIwMDNBRUVGMTFE/20201#melaksanakan praktek lapangan dan kunjungan kelapangan agrokompleks di Bulukumba selama 3 hari. Gabungan dari tiga prodi yaitu agribisnis pertanian, agrobisnis perikanan dan agroteknologi untuk melakukan praktek lapangan terpadu. Kami dari mahasiswa yg mengambil mata kuliah Teknologi Informasi yang diajar oleh Bapak Syainullah Wahana, S.Pi.,M.Si https://scholar.google.com/citations?user=HCuK3j0AAAAJ&hl=idkoordinator mata kuliah tersebut memberikan arahan untuk dapat menulis aktifitas kegiatan kami di Bulukumba selama berjalannya kunjungan ke lokasi-lokasi yang telah ditentukan.

Kami memulainya pada pukul 10.00 pagi dan dalam Bus  perjalanan Bone - Bulukumba, kami melakukan perundingan/diskusi sesama prodi untuk apa saja nanti kita lakukan saat sampai di lokasi. Pada pukul 02.00 siang kami sampai di tujuan pertama yaitu kunjungan terhadap tanaman lada (merica), cabe, nanas,dan pepaya. Pada lokasi tersebut saya pertama kali lihat pohon lada (merica), daunnya sama dengan daun sirih. Selama kunjungan kita ke tanaman tersebut kita di berikan masukan kepada para petani, agar tanaman yang ditanam terhindar dari hama, cara merawat tanaman dan proses pemeliharaannya.






Pada tanggal 11 November 2021,kami memulai kegiatan kunjungan agrokompleks di Bulukumba dan hari kedua yaitu dari prodi Agrobisnis perikanan melakukan kunjungan pertama dengan pengamatan habitat mangrove dan wilayah hamparan tambak di desa menyapa,kec ujungleo, lokasi tersebut kami dapat melihat pohon mangrove yang tersusun rapi dan bersih dari sampah dengan pasir putih,pada tempat tersebut dapat di katakan oleh masyarakat setempat sebagai kawasan desa wisata mangrove yang dahulunya tempat berbagai relawan lingkungan yang melakukan kegiatan penanaman bibit mangrove karna banyak spot-spot yaydi temui dan di dokumentasikan yang model penanaman begitu rapi dan memang seperti bekas adanya penanaman jarak tanam yang teratur dan hasil wawancara masyarakat setempat.selanjutnya berpindah tempat yaitu ke pesisir pantai untuk melihat berbagai nelayan yang telah pulang dari melaut dan melakukan wawancara nelayan dari hasil tangkapan mereka saat itu.di sini kami mewawancarai salah satu nelayan tersebut dapat melihat hasil tangkapan mereka dan langsung jualnya ke pengepul ikan,dari hasil jual ikan tersebut, nelayan membagi yang hasil dari penjualan ikan ke teman melaut mereka saat itu juga.

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENANAMAN BIBIT MANGROVE

Jurnal Ekonomi Balance Ekonomi Dan Bisnis